September 2018


Jenis-Jenis PHP Framework yang Paling Populer di Dunia
|
Membuat website tanpa CMS WordPress atau Blogger tentu bukanlah sebuah hal yang gampang. Malahan sangat banyak hal yang harus dipertimbangkan, seperti source yang terkait di dalamnya; hingga banyaknya kode-kode yang mungkin akan membuat anda tidak mengerti sama sekali.
PHP adalah salah satu bahasa pemrograman yang dapat membangun website tanpa bantuan CMS instan seperti WordPress maupun Blogger. Bahasa pemrograman ini memang dirancang untuk developer atau pengembang website agar kemudian dapat menciptakan halaman web yang lebih dinamis.
Berkaitan dengan sejarahnya, PHP pertama kali diluncurkan pada tahun 1995 dan dibuat oleh lelaki bernama Rasmus Lerdorf. Hingga sekarang, bahasa pemrograman PHP terus dikembangkan. Dan dalam perkembangannya, bahasa pemrograman yang satu ini berubah menjadi beberapa macam Framework.

Apa itu Framework?

Framework merupakan sebuah kerangka kerja, yang mana hal itu dapat memudahkan kita dalam melakukan pekerjaan. Akan tetapi, jika berkaitan dengan PHP, maka akan menjadi PHP Framework.
PHP Framework adalah suatu kerangka keja yang telah terpola dan memudahkan pengembang website dalam membuat web secara profesional, khususnya menggembangkan web menggunakan script PHP.
Namun perlu diketahui, bahwa PHP Framework berbeda jika dibandingkan dengan sebuah CMS (Content Management System). Meskipun pada dasarnya sama-sama memudahkan dalam pembuatan website. Tapi apabila menggunakan CMS, kita tidak perlu repot-repot dan pusing-pusing menulis script maupun sekumpulan kode. Dengan fitur CMS, semuanya telah dibuat instan dan kita hanya perlu sedikit mengatur bagian konten dan interface-nya saja.
Berbeda dengan Framework, kita tetap harus menuliskan script dan sekumpulan kode untuk dapat membangun sebuah web. Tanpa hal itu, pastinya website anda tidak pernah kelar.
Maka demikian, inilah jenis-jenis PHP Framework yang paling populer di dunia.

1. CodeIgniter

CodeIgniter merupakan salah satu Framework yang dikembangkan oleh Rick Ellis berdasarkan script PHP. Dan kemudian, CodeIgniter disempurnakan lagi oleh British Columbia Institute of Technology. Hingga sekarang ini, CodeIgniter sudah dikembangkan hingga versi yang ke-4.

2. Laravel

Laravel salah satu web framework yang cukup terkenal dibandingkan yang lainnya. Framework yang satu ini diciptakan oleh Taylor Otwell yang hingga kini terus bekerja keras untuk dapat membangun Laravel menjadi mudah dan nyaman digunakan.
Tidak hanaya itu saja, Laravel juga memiliki dokumentasi yang lengkap dan jelas untuk mempermudah para web developer dalam membangun aplikasi web mereka.

3. Yii

Web Framework yang satu ini mempunyai slogan “The Fast, Secure, and Professional PHP Framework“. Bahkan, Yii juga mempunyai dokumentasi dan dukungan komunitas yang kuat. Framework yang satu ini juga memiliki fitur-fitur unggulan seperti sistem widget, filter, dan RBAC. Keunggulan-keunggulan tersebut  tentu saja membuat Yii menjadi salah satu web framework yang perlu diperhitungkan.

4. Symfony

Symfony memiliki panduan yang cukup lengkap, dari cookbook hingga e-book yang mana semua itu hanya untuk mempermudah para penggunanya. Disamping itu, Symfony juga memiliki dokumentasi yang rapi dan jelas. Bahkan, web framework yang satu ini memiliki teknologi yang cukup lengkap dibanding dengan web framerowk PHP lainnya.
Hebatnya, website terkenal seperti Yahoo Answers! dan Dailymotion disebut-sebut sebagai hasil karya dari framework Symfony ini.
Tidak hanya itu saja, salah satu web framework terkenal, yakni Laravel juga kabarnya turut serta menggunakan beberapa komponen yang terdapat pada Symfony. CMS terkenal seperti Magento dan Drupal pun dikabarkan dibuat dengan menggunakan teknologi Symfony.

5. Zend Framework

Selain memiliki panduan yang jelas, Zend Framework juga terbilang mempunyai fitur-fitur yang lengkap seperti Zend Studio, Zray, Apigility, Zend Expressive, dan PHP 7, tentunya kelebihan-kelebihan tersebut sangat membantu para penggunanya dalam menangani urusan web.

6. CakePHP

Tidak kalah dengan pesaing-pesaingnya, web framework CakePHP nyatanya juga memiliki fitur-fitur yang lengkap untuk membangun aplikasi web besar. Selain itu, CakePHP sudah kompatibel dengan composer dan PHPunit yang menjadikan perkembangan web akan jadi lebih aman.
CakePHP rasanya memiliki fitur-fitur unggulan seperti associative data mapping, front controller, arsitektur MVC, dan banyak lainnya. Panduan mengaplikasikan web framework yang satu ini juga terbilang lengkap. Pasalnya pihak developer dari CakePHP sudah banyak menyediakan cookbook dan dokumentasi yang dapat penggunanya pakai secara gratis.

7. FuelPHP

Framework yang satu ini memiliki visi agar web framework mereka dapat berjalan dengan cepat dan ringan. Maka demikian, pihak FuelPHP juga menerapkan footprint yang lebih minimalis agar web framework mereka dapat berjalan dengan lebih ringan.
FuelPHP juga tidak kalah perihal fitur-fitur, framework yang satu ini bahkan sudah kompatibel dengan PSR dan Composer. Selain itu, FuelPHP serta memiliki ragam fitur lainnya seperti fuel debugger, unit testing, dan arsitektur MVC yang lebih lengkap.
Hingga sekarang, web framework FuelPHP dikelola penuh oleh Harro Verton, Frank De Jonge, Steve West, dan Mark Sagi-Kazar.

8. PhalconPHP

PhalconPHP merupakan salah satu web framework yang banyak digunakan pengembang website di dunia. Kelebihan PhalconPHp yakni terletak pada konsepnya, yang mengusung bahasa C dipasang di web server-nya. Bersama konsep tersebut, PhalconPHP memastikan bahwa framework mereka dapat bekerja lebih cepat dan hemat sumber daya dibandingkan dengan web framework lain.

9. Slim

Slim Framework dikelola oleh beberapa orang yakni yang diantaranya adalah Josh Lockhart, Andrew Smith, Rob Allen, Gabriel Manricks, dan kontributor-kontributor lainnya. Selain itu, Slim juga kompatibel dengan PSR dan PHPUnit.

10. Lumen

Lumen merupakan micro web framework dari Laravel. Dalam artian, Lumen adalah salah satu hasil perkembangan dari framework Laravel. Bahkan, framework yang satu ini juga dikembangkan oleh Taylor Otwell, yang juga merupakan pengembang langsung framework Laravel.

Mungkin ada tambahan .
Silahkan tinggalkan tambahan di kolom komentar :)
Terima kasih .


Takut Diretas? Gunakan Plugin Untuk Meningkatkan Keamanan Halaman login WordPress Anda - Tidak ada habisnya memang jika kita membicarakan mengenai keamanan situs, terlebih lagi sekarang teknologi yang digunakan para peretas dari waktu ke waktu menjadi lebih canggih sehingga rasanya patut agar kita tetap waspada, paling tidak tetap ada upaya untuk meningkatkan keamanan situs. Oleh karena itu keamanan situs menjadi satu faktor yang harus dipertimbangkan apalagi jika situs bersangkutan sangat penting, misalkan berisi berbagai data privasi yang seharusnya memang tetap dirahasiakan.
Bahkan WordFence pernah merilis data pada tahun 2017 silam bahwa ada sekitar 26 juta serangan brute force yang terjadi setiap harinya dan itu menyerang situs WordPress. Bahkan dari banyaknya serangan tersebut, setidaknya ada sekitar 4,7 juta serangan yang lebih kompleks dan tertarget. Dan serangan ini tentu saja mengancam berbagai macam jenis situs secara acak, maka bisa saja sewaktu-waktu situs anda mengalaminya.
Maka dari itu, sangat disarankan agar anda tetap meningkatkan keamanan situs dari waktu ke waktu. Cara meningkatkan keamanan situs yang paling efektif dimulai dari halaman login yakni wp-admin (untuk WordPress). Dengan melindungi laman tersebut otomatis anda dapat meminimalisir terjadinya tindakan brute force atau pencurian data yang bersifat merugikan. Memang ada beberapa plugin yang bisa meningkatkan keamanan login WordPress anda, antara lain:
  • Plugin Meningkatkan Keamanan Login WordPress

1. Clef Two-Factor Authentication

Two Factor Authentication atau verifikasi dua langkah adalah opsional keamanan, dimana fungsinya tentu untuk lebih mengamankan akun anda dari berbagai kejahatan digital, salah satunya adalah peretasan. Sistem verifikasi dua langkah sendiri sebenarnya sudah digunakan oleh banyak pengembang di dunia untuk mengamankan data-data milik penggunanya. Contohnya saja Facebook telah menggunakan fitur ini, termasuk Google, WhatsApp dan masih banyak lainnya.
Verifikasi dua langkah tersebut pun turut di terapkan di plugin kemanan login akun WordPress yaitu Clef Two-Factor Authentication. Jadi sebelum login ke WordPress, anda diminta untuk melewati dua faktor keamanan terlebih dulu baru bisa mendapatkan akses lanjutan ke situs. Meskipun ini terbilang cukup merepotkan akan tetapi keamanan situs dapat dipastikan lebih terjamin dari sebelum menggunakan plugin ini.

2. WP Limit Login Attempts

Image: ps.w.org
Apabila plugin dengan sistem verifikasi dua langkah dirasa ribet dan merepotkan, maka alternatif plugin simpel yang bisa anda gunakan adalah WP Limit Login Attempts. Plugin tersebut terbilang cukup praktis dan efektif meminimalisir serangan brute force.
Serangan brute force sendiri bekerja dengan cara menebak password dan username login secara acak menggunakan sebuah sistem canggih. Sistem tersebut tidak akan berhenti hingga password dan username dapat tertebak dengan mudahnya. Sehingga sangat riskan jika laman login anda tidak dilindungi. Adapun salah satu cara termudah untuk meminimalisir atau menghentikan serangan ini yakni memblokir alamat IP yang melakukan upaya brute force. Dan kabar baiknya plugin WP Limit Login Attempts menggunakan metode tersebut.
Plugin ini akan membatasi tindakan login dari suatu IP apabila memasukan data baik itu password atau username keliru secara berturut-turut. Biasanya minimal 3 kali salah, maka IP tersebut terblokir secara otomatis.
Memang tidak terpungkiri bahwa cara ini terbilang sudah cukup efektif dan banyak digunakan sedari lama. Namun rupanya ada sedikit kelemahan dari metode ini, yakni apabila si peretas menggunakan teknologi baru yang mampu melakukan serangan brute force dari beberapa IP maka tindakan pemblokiran IP tidak ada gunanya. Akan tetapi tenang saja, sebab cara tersebut hampir mustahil dilakukan, mengingat akan membutuhkan banyak sekali unit komputer bahkan bisa mencapai ribuan hingga ratusan ribu komputer barulah cara: brute force dari beberapa IP bisa diwujudkan.
Oleh karena itu, menggunakan plugin WP Limit Login Attempts rasanya sudah cukup sebagai benteng keamanan situs anda.

3. Cerber Security and Limit Login Attempts

Image: kingsolutions.org.uk
Jika ingin mendapatkan fitur yang lebih komplit lagi anda bisa gunakan plugin Cerber Security. Pasalnya plugin ini tidak hanya menawarkan pembatasan login saja, anda juga bisa mem-blacklist IP dan subnet mencurigakan. Bahkan plugin ini pun memiliki fitur perlindungan spam dan kemampuan untuk memblokir akses ke feed. Intinya Cerber Security menawarkan banyak fitur keamanan untuk melindungi halaman login anda.

4. WP Security Question

Image: wpninjas.com
Plugin ini mungkin menjadi pilihan yang paling tepat apabila dibandingkan dengan pembatasan login. Hebatnya dengan WP Security Question dapat dipastikan upaya brute force tidak akan bisa dilakukan meskipun menggunakan beberapa IP sekaligus. Sebab, plugin ini memiliki metode lapisan keamanan ekstra dengan meminta jawaban atas sebuah pertanyaan sebelum anda dapat mengakses situs. Pertanyaan dan jawaban tersebut diletakan pada layar register, login, maupun lupa kata sandi yang memang berpotensi disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Adapun pertanyaan yang dibuat biasanya adalah matematika sederhana seperti penjumlahan atau pengurangan. Misalkan 5+5=, maka anda harus menulis jawaban yang tepat dari pertanyaan tersebut. Setelah itu barulah anda bisa memasukkan data username dan password. Ada step by step yang harus dilewati sampai anda bisa login dan mengakses situs.
Selain itu anda pun bisa mengatur pertanyaan dan jawaban sendiri di menu profil pengguna, sehingga pertanyaan tidak disajikan secara acak seperti contoh di atas. Plugin ini cukup efektif dalam melindungi halaman login anda.
Terima kasih untuk yang terus support blog sederhana ini ..
terus support agar terus bisa memberi informasi yang berguna ..




Simak Cara Mengatasi Serangan Brute Force Pada WordPress | Perkembangan internet menjadi semakin mudah rupanya serta melahirnya berbagai macam potensi kejahatan yang mengancam privasi-privasi seseorang di dunia maya. Kejahatan digital memang kerap terjadi dan bisa menghampiri siapa saja, kejahatan ini cenderung tidak mengancam nyawa namun lebih kepada privasi pribadi seperti informasi rahasia, dokumen-dokumen rahasia, dan lain-lain yang bersifat rahasia.
Semua hal yang bersifat digital dapat disalahgunakan dan diretas oleh siapa saja, semisal akun sosial media, penyimpanan cloud, hingga website pun dapat diambil alih oleh orang tidak bertanggung jawab apabila keamanannya longgar. Salah satu tindak kejahatan yang sering ditujukkan untuk website adalah serangan brute force.
Serangan brute force ini sendiri merupakan salah satu masalah kemanan yang paling sering dialami oleh webmaster di seluruh dunia dan mengancam website yang tingkat keamanannya longgar. Brute force dapat menyerang berbagai macam website dan seluruh CMS digunakan, termasuk WordPress yang merupakan layanan penyedia website terbaik di penjuru dunia juga dapat terkena serangan ini.
Adapun serangan brute force bekerja dengan cara menebak password dan username secara otomatis dan random menggunakan sebuah sistem sampai password dan username dapat tertebak dengan mudahnya. Meskipun demikian, WordPress ternyata memiliki cara sendiri untuk mengatasi serangan ini. Dan berikut ini adalah beberapa cara mengatasi serangan Brute Force di WordPress.

*Baca Juga : 4 Plugin Untuk Meningkatkan Keamanan Halaman Login WordPress Anda

1. Pasang Plugin Keamanan


Image: wpdean.com
Cara pertama yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan brute force yakni adalah dengan memasang plugin keamanan. Ada berbagai macam plugin keamanan yang telah disediakan WordPress dengan kelebihannya masing-masing. Dan, iThemes Security merupakan satu dari sekian plugin keamanan yang menawarkan kaya fitur, dan salah satu fitur berguna yang disediakan plugin ini yaitu dapat membatasi kesalahan password dalam 1 IP. Sehingga ini sangatlah ampuh untuk mencegah terjadinya serangan brute force.
Membatasi kesalahan dalam 1 IP yang dimaksud disini adalah siapa saja yang salah saat melakukan login dalam batas tertentu, maka pengguna tersebut tidak dapat login lagi secara sementara. Contohnya, jika pengguna login ke WordPress miliknya, namun melakukan kesalahan saat memasukkan password atau username beberapa kali maka pengguna tersebut tidak bisa login dalam waktu ditentukan yang biasanya bersifat sementara.

2. Pindahkan Halaman Login Admin


Image: wpartisan.me
Umumnya WordPress secara otomatis telah menempatkan halaman login admin ke direktori wp-login.php atau wp-admin.php. Kedua halaman tersebut biasanya rentan menjadi target serangan brute force jikalau tidak dipindahkan. Oleh sebab itu, memindahkan halaman login ke direktori lain sangat disarankan untuk memperkecil terjadinya serangan brute force terhadap website anda.

3. Mengaktifkan Limit Login di WordPress


Image: ps.w.org
Dengan fitur yang telah disediakan oleh plugin iThemes Security, maka pengguna dapat mengaktifkan limit login ke halaman admin website miliknya, Limit login ini biasanya membatasi kesalahan di setiap ip yang mencoba login ke website anda. Artinya, jika terjadi kesalahan dalam memasukkan password dan username beberapa kali, otomatis ip bersangkutan akan dicegah login sementara. Mengaktifkan limit login ini diyakini dapat mencegah serangan brute force yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab.

4. Gunakan Cloudflare


Image: ogigante.com
Cloudflare berperan sebagai pihak ketiga yang menjembatani keamanan WordPress anda. Dengan mengaktifkan layanan ini, maka website dapat dipastikan lebih aman dari serangan para peretas, DDoS, hingga brute force. Fitur caching dan security yang tersedia pada Cloudflare akan cepat tangkap membantu anda apabila terjadi serangan digital secara mendadak.
Terlepas dari itu, Cloudflare sendiri dapat diaktifkan secara gratis maupun berbayar namun tentu dengan fiturnya masing-masing.

5. Mengaktifkan Captcha


Image: ps.w.org
Mengaktifkan captcha di area login admin WordPress terbukti menjadi salah satu cara untuk mencegah serangan brute force. Tujuan dipasangnya captcha sendiri yakni untuk memastikan bahwa yang melakukan login adalah manusia bukan dilakukan oleh robot. Terlepas dari itu, ada banyak sekali plugin yang menyediakan layanan captcha ini, salah satunya adalah WP Login Recaptcha, anda bisa mengunduhnya secara gratis dan mengaktifkanya dengan mudah.

6. Selalu Update WordPress ke Versi Terbaru


Image: cloudfront.net
Untuk mencegah adanya celah keamanan yang terdapat pada website penggunanya, maka pihak pengembang selalu rutin merilis WordPress versi terbaru. Dan update secara rutin ini tujuannya yakni untuk menghindari celah yang bisa saja disalahgunakan oleh beberapa pihak yang berkaitan dengan masalah privasi. Selain itu juga pastinya untuk mencegah potensi besar terjadinya serangan brute force. Dengann ini pihak WordPress pasti ingin setiap penggunanya merasakan kepuasan dalam menggunakan platform besutan mereka. Oleh sebab itu, pengguna sebaiknya selalu memperbaharui versi WordPress dengan segera saat perilisannya.

7. Gunakan Password dan Username Unik

Langkah terakhir untuk mencegah terjadinya serangan brute force yakni dengan menggunakan password dan username unik, yang artinya sulit ditebak. Sangat tidak dianjurkan untuk memakai password dan username yang mudah seperti tanggal lahir, qwerty, 12345678, dan lain sebagainya yang sejenis. Alangkah baiknya untuk menggunakan password antara gabungan huruf dan angka agar para pereteas sulit menebak.
Terima kasih .
Selalu berikan masukan untuk blog ini semoga slalu bermanfaat untuk semua ... 


Inilah 9 Framework Membuat Aplikasi Mobile Terbaik
- Para pegiat situs atau blogger tentu tidak asing lagi dengan bahasa pemrograman HTML, CSS, Javascript, dan lain sebagainya. Bahasa-bahasa tersebut kerap digunakan untuk keperluan mengedit berbagai hal yang ada pada situs seperti desain situs, struktur situs, dan masih banyak lagi.
Namun berbeda dengan pengembang aplikasi mobile, mereka jarang menggunakan pemrograman tersebut dikarenakan biasanya aplikasi Android, iOS, dan Windows Phone dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman yang pastinya berbeda dari membangun situs. Sebuah aplikasi Android dibuat menggunakan Java, aplikasi iOS menggunakan Objective-C, dan Windows Phone menggunakan .NET. Artinya tidak ada terdengar sedikit pun istilah HTML, CSS, dan Javascript. Sehingga rasanya cukup sulit bagi anda untuk membangun aplikasi jika tidak mengerti sama sekali bahasa Java, .NET, Objective-C, dan bahasa-bahasa aplikasi lainnya.
Tapi tenang saja, karena sekarang ini siapapun yang memiliki pengetahuan tentang HTML, CSS, dan Javascript dapat membangun aplikasi mobile, meski anda sendiri tidak mengerti pemrograman aplikasi seperti Java, .Net, dan lain sebagainya. Anda masih tetap bisa membangun aplikasi dengan berbagai framework yang dapat diinstal seperti jQuery Mobile, PhoneGap, dan masih banyak lagi. Kelebihan menggunakan beberapa framework tersebut adalah karena portabilitas, yakni anda dapat menginstal aplikasi yang dibuat di berbagai platform berbeda. Kabar baiknya lagi framework tersebut mendukung bahasa HTML, CSS, Javascript sehingga memungkinkan besar anda dapat membangun aplikasi mobile sendiri dengan mudah.
Kendati demikian, berikut adalah ulasan mengenai beberapa framework untuk membuat aplikasi mobile terbaik.

1. PhoneGap (Cordova)

PhoneGap atau Cordova merupakan framework yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi. PhoneGap sendiri sudah menyediakan satu set API Javascript yang terhubung ke fungsi asli perangkat seperti kamera, kompas, kontak, geolocation, dan lain-lain. Dengan itu, otomatis kita kemungkinan besar dapat membangun aplikasi mobile meskipun tanpa bahasa pemrograman asli seperti Java, Objective-C, hingga .NET.
Anda juga bisa menyediakan framework lain yaitu jQuery Mobile untuk lebih memantapkan pembuatan aplikasi, dan kemudian anda bisa memadukannya dengan PhoneGap untuk mengkompilasi aplikasi menggunakan SDK platform agar nantinya dapat diinstal di iOS, Android, Windows Phone, BlackBerry, hingga Web OS. Dan sudah pasti anda dapat bereksperimen sendiri menggunakan aplikasi ini.

2. jQuery Mobile

jQuery Mobile adalah framework pengembangan mobile yang cukup lengkap dan andal hingga bahkan dapat membangun aplikasi di berbagai perangkat berbeda. Dengan menggunakan framework ini anda tidak hanya dapat membangun aplikasi mobile saja, melainkan juga mendukung desktop, tablet, bahkan perangkat e-reader seperti Kindle atau Nook.  jQuery Mobile juga dilengkapi dengan berbagai macam UI, hingga telah dioptimalkan untuk perangkat mobile touch enabled atau perangkat layar sentuh.

3. Ratchet

Framework yang satu ini pada awalnya hanya digunakan oleh Twitter sebagai alat untuk membuat prototipe aplikasi mobile mereka. Setelah sukses dengan pembuatan aplikasi tersebut, akhirnya Ratchet secara resmi dipublikasikan untuk umum sebagai sebuah proyek berlisensi open source. Ini juga dilengkapi dengan berbagai macam koleksi user interface, dan plugin Javascript untuk membangun aplikasi mobile sederhana.
Menariknya lagi dalam Ratchet versi 2.0 dan seterusnya ternyata telah disediakan fitur proprietary icon huruf set bernama Ratcheticon dan dua tema UI yang khusus untuk iOS dan Android.

4. Ionic

Image: quape.com
Beberapa developer mobile mungkin menyarankan agar sebaiknya menggunakan Ionic untuk membuat aplikasi. Ini dikarenakan framework tersebut lebih mengutamakan kinerja dari aplikasi yang akan dibuat. Ionic juga menggunakan kerangka ponsel HTML5 dengan memanfaatkan akselerasi hardware, dan tidak memerlukan pihak ketika JS library.
Selain itu, Ionic akan bekerja membangun aplikasi dengan baik apalagi sudah dilengkapi dengan Angular.js yang pastinya membuat aplikasi menjadi lebih interaktif. Fitur yang disediakan pun  asanya hampir sama dengan Ratchet yakni memiliki icon huruf set sendiri, Ionicons, dan set Class HTML yang dapat digunakan kembali untuk membangun UI mobile.

5. Sencha Touch

Image: tutsplus.com
Sencha Touch juga menjadi salah satu aplikasi favorit yang biasa digunakan untuk membuat aplikasi mobile sederhana. Framework ini mendukung bahasa HTML5 dan CSS3, serta dilengkapi API, animasi, dan lain-lain yang tentu akan memudahkan anda dalam melakukan proses pembuatan aplikasi kedepannya.
Anda juga dapat memadukan Sencha Touch dengan Cordova atau PhoneGap, karena aplikasi ini mendukung kedua framework tersebut. Dengan bantuan Cordova dan PhoneGap, anda dapat melakukan kompilasi aplikasi sekaligus mengirimkan aplikasi ke Toko App untuk dipasarkan. Kelebihan lain dari aplikasi ini yakni menyediakan satu set tema untuk iOS, Android, BlackBerry, Windows Phone, Tizen, dan berbagai platform lain. Tema-tema tersebut dimaksudkan agar aplikasi anda terlihat lebih profesional.

6. JQT

Image: pinimg.com
  • Situs resmi: JQT
Selanjutnya adalah JQT yang merupakan perkembangan dari plugin Zepto untuk framework mobile dan biasanya kerap digunakan untuk keperluan pembuatan browser WebKit. JQT dapat dioperasikan dengan mudah dan lebih ektensible. Framework ini pun menyediakan berbagai tema yang dapat dimodifikasi sesuai keinginan menggunakan Sass/Compass, transisi 3D, dan lain-lain. Tema-tema tersebut dapat lebih disesuaikan melalui CSS3.

7. Junior

Image: imgur.com
Sebenarnya Junior merupakan framework yang hampir mirip dengan JQT, dikarenakan juga menggunkan plugin Zepto untuk membangun aplikasi mobile. Sayangnya Junior bisa dibilang sedikit lebih rumit. Alasannya framework ini bergantung pada beberapa library eksternal agar beberapa fitur dapat bekerja sepenuhnya. Biasanya harus menggunakan Backbone.js, Flickable.js, dan Ratchet agar beberapa fitur seperti slider swipe-able dan UI scaffold dapat bekerja.

8. Lungo

Image: bypeople.com
Lungo menjadi pilihan yang tepat jika anda ingin memulai membangun aplikasi mobile sendiri, karena framework ini dinilai lebih mudah dan praktis ketimbang yang lain. Serta juga mendukung HTML5 dan CSS3 sehingga perancangan aplikasi bisa lebih profesional. Terlebih lagi Lungo pun menyediakan beberapa Javascript API untuk mengontrol aplikasi. Beberapa platform yang didukung framework ini ada iOS, Android, BlackBerry, dan bahkan Firefox OS.

9. Jo

Jo tergolong sebagai framework mobile yang cukup lengkap. Beberapa diantaranya yaitu sudah mendukung berbagai platform mobile termasuk Tizen dan Chrome OS, serta dilengkapi dengan starter yang didukung oleh CSS3. Dengan fitur unggulan tersebut dipercayai semua pengembang baik itu pemula maupun profesional dapat memahami dan merancang aplikasi mereka sendiri dengan cukup mudah. Untuk membuat kinerja aplikasi lebih baik lagi, biasanya banyak pengembang yang menggunakan Jo bersama dengan PhoneGap atau Cordova.

Iya semoga sedikit menambah wawasan .
Terima kasih , terus support rtp-digital.tech untuk lebih memberikan artikel-artikel yang bisa sedikit menambah wawasan ... 

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget